AKHIRNYA, tibalah pengujung tahun 2008. Seperti angin, waktu berlalu menyisakan bau. Apa yang masih terbaui dari 365 hari perjalanan hidupmu sepanjang tahun ini?
Politik dan ekonomi jadi tema utama 2008, meski juga diselingi sesekali urusan olahraga seperti PON dan Olimpiade, yang cukup menjadi jeda keruwetan informasi. Kriminal tingkat tinggi seperti kasus Ryan Jombang, heboh artis yang masih soal kawin-cerai dan harta gono-gini, juga perdebatan agama dan konflik wilayah yang tak kunjung usai.
Bagi saya pribadi, inilah tahun penuh penentuan, baik bagi hidup saat ini maupun masa depan. Inilah tahun hijrah dari kampung di Kalimantan ke belantara kota Jakarta. Inilah pula momen penanda menjadi kepala keluarga sesungguhnya: pelan-pelan membangun rumah idaman untuk anak-istri, setelah 12 tahun bekerja dan separo di antaranya hidup bersama keluarga di rumah kontrakan jatah kantor — kalau yang separo lagi di awal-awal kerja tak perlu dihitung, karena masih bujang.
Pergantian tahun memang hanyalah matematika almanak di mana setiap lembar kalender kemarin harus diganti kalender baru. Matahari yang terbit 2009 masih matahari yang itu-itu juga. Pagi, siang, sore, malam, masihlah juga seperti yang sudah-sudah. Seorang kawan orang Minang malah bilang: ayam berkokok atau tidak berkokok, matahari tetap akan terbit. Jadi, tahun berganti atau tidak, hidup memang harus dijalani.
Selamat tahun baru, selamat menikmati dunia dan peradaban yang semakin penuh warna.
Tahun baru adalah momentum yang baik sebagai sarana untuk melakukan introspeksi diri muhasabah atau evaluasi diri, sejauh mana keinginan kita untuk menemukan dan memperbaiki berbagai kekurangan kita di masa lalu
Serta sejauh mana waktu dan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah dalam mengarungi kehidupan ini untuk dimanfaatkan dan lebih bermakna.
Selamat Tahun Baru 2009 M dan Tahun Baru Hijrah 1430 H.
Juragan,
Antara refleksi di 2008, apa-apa saja yang udah dicapai (meski sedikit) dan target 2009 yang kelewat menjulang.. kadang saya mikir, ah kali ini cita2nya yang pragmatis aja deh..
Dari negeri si bau kelek ini, saya mendoakan agar juragan bisa berhasil di 2009, evaluasinya bisa diterapkan dan lancar.. juga semoga2 tahun 2009 ini bisa jadi tahun yang membawa berkah ya.. meski memang nampaknya dari yang kita bisa liat dunia makin ‘teu-pararuguh’ dan banyak gonjang-ganjingnya..
[OOT]: Kemaren ada sms dari kawan di Darfur Region – Sudan, sesama staff UN yang dulunya kerja di Misi PBB di Liberia, isinya begini (diterjemahkan secara sontoloyo):
“Men, doain yah di Darfur gak ada apa-apa, namun demikian si manajemen misi udah wanti-wanti kalau akan ada rencana evac besar2an, gua gak tau di evac ke Addis Ababa (Ethiopia), Nairobi (kenya) atau ke Entebe (Uganda), lantaran rencana ICC (pengadilan Kriminal Int’l) mau mendakwa pres. Sudan atas kejahatan kemanusiaan di Darfur…”
Kita doa sama-sama yah, neng.. kalau inget gitu jadi “lieur” juga nih.. untung status security phase di Liberia masih tergolong: “A picnic in the park”
Hugs and best regards from West Africa!
🙂
Lama kali ngak diapdet bos
Ya, bos Ersis, sejak inyak jadi bubuhan ibu kota, waktu untuk ngeblog kadak ada. Kapan di update nih
Apa kabar kawan. Saya sekarang sedang pendidikan di Lembaga Pendidikan Jurnalistik Antara. Saya udah keluar dari Padang Ekspres sejak 8 Oktober 2008.
butuh waktu lama untuk membuat bau……..tapi butuh sehari membuat wangi semua….
hehehe………Â lam Kenal 🙂
Pak, saya ijin makai foto semut yang lagi salaman itu ya…
Nice photo! Matur Nuwun….
waarom heb ik niet zie het gezicht emotie? Ik zal gebruik maken van de “lol”
No, Zoransa tulee kovia toimia seuraamaan, mutta ajattelin miten sammuttamalla valot tunnin ajaksi joka ilta? Olen muistaa “Lights Out San Francisco” (alias maapallon tunti) ja mit iloa se oli
This is a excellent web site, might you be interested in doing an interview regarding just how you developed it? If so e-mail me!