Â
KANTOR Gubernur Kaltim tiba-tiba heboh. Bukan karena temuan kasus korupsi – seperti kehebohan yang sudah-sudah. Tetapi karena situs porno. Hah! Situs porno? Apa hubungannya dengan kantor gubernur?
Kisah bermula dari leletnya jaringan internet. Beberapa pegawai di Pemprov Kaltim yang memang membutuhkan akses ke dunia maya untuk pekerjaannya, mengeluh karena untuk browsing satu halaman website berisi teks saja perlu waktu sampai seperempat jam. Akses ke email semacam Yahoo atau Gmail lebih payah lagi. Padahal, bandwith yang terpasang lebih dari memadai.
Masalah akhirnya merembet ke sana kemari. Website milik Pemprov Kaltim ikut-ikutan down. Tak ter-update dengan data terbaru. Begitu pun beberapa website lain yang dikelola pemerintah.
Penelusuran dilakukan. Ternyata, jaringan diserang virus yang jumlahnya ratusan. Virus-virus itu menginfeksi terutama sekali server, jantungnya jaringan internet pemerintah yang dibangun dengan anggaran Rp 2,34 miliar, dan terhubung ke ratusan komputer baik di kantor gubernur maupun kantor badan dan dinas-dinas itu.
Dari soal serangan virus itulah kehebohan terjadi. Sebab kemudian dipastikan, virus-virus tersebut berasal dari akses gelap ke situs-situs porno. Pelakunya siapa lagi kalau bukan pegawai kantor gubernur sendiri. Jumlahnya tidak sedikit. Log history menunjuk ke hampir semua komputer yang ada di biro-biro kantor pemerintah provinsi ini. Gambar dan video mesum diunduh pada jam kerja. Lantas ditontoni para (oknum) abdi negara yang sehari-hari tampak gagah dan penuh wibawa.
***
Materi pornografi memang semakin mudah didapat. Bukan saja lewat internet. Teknologi pembagi data seperti bluetooth pun telah memudahkan sharing file apa saja, termasuk yang mesum-mesum, dari ponsel satu ke ponsel lain. Sebutlah satu contoh; sehari setelah berita tentang video porno anggota DPR RI Yahya Zaini dengan artis dangdut Maria Eva muncul di koran dan televisi, rekaman saru itu sudah beredar ke ratusan ribu ponsel penduduk Indonesia.
Mungkin ini sudah bawaan manusia; selalu ingin tahu, termasuk bagaimana ketelanjangan orang lain (dalam pengertian sesungguhnya) ditampilkan. Rasa ingin tahu itu bisa melebihi batasan apapun. Entah atas nama ilmu pengetahuan, misalnya lewat penelitian anatomi tubuh, atau sekadar pikiran kotor. Yang terjadi di kantor gubernur itu adalah buah dari pikiran kotor.
Dulu, demi menyalurkan rasa ingin tahu – untuk tidak menyebutnya pemuasan nafsu berahi, orang harus membeli majalah-majalah bokep impor yang beredar secara rahasia. Atau video-video berlabel BF yang meski relatif lebih mudah dibeli, tetap perlu sedikit keberanian untuk mendapatkannya. Sekarang, internet merevolusi cara-cara konvensional itu. Gambar atau video porno bisa diunduh setiap waktu. Bahkan sambil seolah-olah bekerja.
Kalau dulu video porno yang terkenal selalu diperankan artis-artis Barat dan Jepang, saat ini pornografi di internet sudah dipenuhi pelakon dalam negeri. Model-model bugil Indonesia menghias situs-situs porno gratisan. Belum lagi bursa video amatiran yang biasanya direkam untuk kepentingan pribadi (seperti kasus Yahya Zaini) namun belakangan tersebar. Daftar pemeran asal Indonesia sangat lengkap. Dari pejabat sekelas kepala daerah sampai anak ingusan di pelosok Tanjung Palas, Bulungan, di utara Kaltim sana.
Artinya, masalah bukan hanya terjadi pada betapa mudahnya materi pornografi diperoleh, tetapi juga ke-nyelenehan sebagian orang menyikapi teknologi, dengan merekam sendiri kecabulan yang, lepas dari urusan patut atau tidak patut, sungguh merupakan wilayah pribadi.
***
Suatu hari, di sebuah seminar yang saya hadiri, seorang nara sumber yang hendak presentasi keliru membuka folder tempat file presentasinya disimpan. Folder yang terbuka justru berisi koleksi gambar-gambar wanita bugil. Setelah sempat beberapa detik tersuguh di layar, dan lantas menimbulkan gemuruh gumam orang seisi ruangan, si nara sumber langsung menutup folder itu, lantas dengan muka merah dan tampak berusaha tetap tenang dia buru-buru bilang; “maaf, yang biasa pakai komputer ini asisten saya.†Peserta seminar hanya mesem-mesem.
Apa yang terjadi di Kantor Gubernur Kaltim sebenarnya terjadi juga di institusi mana pun, yang harus tergagap-gagap menghadapi dampak keterbukaan jagat cyber yang tanpa sekat. Sebuah penelitian di Jakarta menyimpulkan 94 persen pengguna internet pernah mengakses situs porno di awal-awal perkenalannya dengan dunia maya, dan 62 persen di antaranya masih tetap mengakses bahkan menjadi pelanggan tetap situs-situs saru. Hebatnya lagi, dari 62 persen itu, 36 persennya adalah responden wanita!
Rata-rata mereka mengakses situs porno sembunyi-sembunyi, di sela pekerjaan kantor dan di luar pengawasan atasan. Mereka juga menjawab bahwa ulah itu menjadi mungkin karena lay out meja-meja di ruang kerja kantor mereka dibuat private, di mana tak ada orang yang bisa melihat apa yang sedang dikerjakan karena layar komputernya menghadap tembok atau dinding ruangan. Tak takut ditegur atasan? Para responden kebanyakan menjawab tidak, dengan alasan si atasan pun punya kegemaran yang sama!
Pornografi memang masuk ke kantor-kantor, dari balik layar-layar komputer yang makin hari semakin canggih. Kita tinggal menekan kombinasi dua tuts di keyboard komputer untuk memindah tampilan layar, misalnya dari video player ke aplikasi Excel, sekadar untuk mengelabui bila kebetulan ada orang lain berusaha mengintip – dan dengan begitu tampak sedang serius bekerja. Dalam batas keisengan yang wajar, pornografi mungkin tidak akan mempengaruhi kinerja. Tetapi pada situasi di mana kesempatan mengakses situs porno telah mengotori pikiran, sungguh, ini sebuah persoalan.
Kita tahu, kelonggaran waktu sebagian besar pegawai di kantor pelat merah dalam keseharian mereka adalah pemandangan biasa. Dulu, yang populer, pegawai-pegawai itu main catur, atau nongkrong sambil main domino di kantin kantor. Sekarang, teknologi sudah memungkinkan mereka main catur atau main kartu di komputer. Bahkan bisa online dengan lawan di alam maya. Bisa pula dilakukan sambil mengunduh film porno – yang terakhir ini setelah diunduh bisa dinikmati belakangan atau dipindah ke memori ponsel.
Satu-satunya jalan yang sampai hari ini dianggap paling ampuh untuk membatasi prilaku buruk pengguna komputer dan internet di kantor-kantor adalah membuat proteksi. Komputer hanya bisa digunakan untuk akses legal yang berhubungan dengan pekerjaan. Bahkan link menuju software games pun dimatikan, karena urusan main games ini juga salah satu masalah pelik di kantor-kantor. Internet hanya berfungsi bila dipakai membuka situs-situs tertentu. Disk komputer akan menolak penyimpanan file-file terlarang (misalnya file movie dan file yang berekstensi dot exe), dan pemakai komputer tidak punya kuasa mengubah apapun di komputernya karena “dikunci†oleh administrator.
Mengubah mental? Ini urusan rumit. Seperti iklan di televisi, polisi saja harus menyamar dengan kepala ditutup dedaunan untuk menjebak pengendara yang membelok di tempat larangan belok, karena yakin orang (Indonesia) hanya patuh dengan aturan bila diawasi. Maka, pegawai-pegawai, karyawan-karyawan, semua orang kantoran, bukan hanya di kantor gubernur, yang sering salah kaprah memanfaatkan teknologi, memang harus diproteksi oleh teknologi sendiri. ***
pornografi sudah jadi sarapan pagi ya sekarang?
heuheuheu biasa mas… masih muda lom dewasa 😀 sukanya sama yg porno2 dan otak masih selangkangan
masalah sex memang sih kebutuhan, tapi terkadang kita over.
yang aku heran apa sih yang membuat kita bisa sedemikian over? apa karena aturan? semakin diatur semakin kitanya ga mau diatur??
ato karena hal lain?
lom cukup umur..lom boleh baca neh..hahhaa..
Makin parah aja Pornografi di indonesia..
Kalo di sini Komputer hanya bisa digunakan untuk akses yang berhubungan dengan pekerjaan pak. Bahkan di beberapa bagian koneksi internet diputus, gamepun yang ada hanya solitare saja haha. Mana pula bisa lihat yang porno porno, eh itu gambar ritsluiting apa? celana? atau tas?
kalau dikantorku, kublok bbrp situs porno yang umum2, bbrp port yang berbahaya, tapi di squidnya(program proxy di server) kupasang perintah allow all 192.168.0.bla bla bla (IP Komputerku)
heuheuheuheuheu
Disini gin problemnya sama aja, oom ai … banyak pegawai yang membuka situs porno, yang sialnya situs2 kayak gitu pasti membawa teman2nya (spyware, malware, virus dll) yang memperlambat koneksi internet, Alhamdullilah masih dapat tertangani …
kayanya budaya patuh kalau diawasi memag susah dihilangkan. mungkin dari sistemnya. apalagi pegawai pemerintah, terus terang aja nih, byk yg kurang kerjaan.
aku sendiri di komputer kantor bebas mau buka situs apa saja, tapi ya krn etika dan sistem yg diciptakan membuat orang malu melakukannya, nggak ada yg akses begituan di ktr (pd jam kerja) dan juga kerja tak perlu diawasi bos, semua berdasarkan Workplan dan deadline msng2, soale bosnya sering pergi2.
kaalu sekedar ingin tahu itu hal yg wajar, kalau menjadi ketagihan (baca sakit) itu bahaya…
Pantesan aja VCD, atau DVD porno yang bajakan menjamur dan tidak malu-malu lagi di gelar jadi dagangan…Pegawai pemerintah kita saja kerjaannya liat situs begituan dikantor… (-.-) turut prihatin dengan keadaan bangsa kita ini…
sebenernye, ndak semua pornografi itu buruk,cuman jika ajaran/penjajah moraltersebut salah tanga artinya diberikan pda orang tepat bisa berbahaya. para pembimbing terutama orang tua semestinya menjaga dan mengajarkan bagaimana keburukan dan kebaikan dari musuhnya tersebut pada anaknya secara benar
namun demikian, masih sukur di zman sekarag ini masih ada yang belum tahu secara jelas akan musuhnya itu( pornografi).
sebenarnya, tidak semua pornografi itu buruk, cuman jika pornograf/penjajah moral tersebut salah tanga artinya diberikan pada orang yang tidak tepat bisa berbahaya. para pembimbing terutama orang tua semestinya menjaga dan mengajarkan bagaimana keburukan dan kebaikan dari musuhnya tersebut pada anaknya secara benar, karena pengenalan tanpa pengawasan dapat menghancurkan masadepannya. satu hal yang perlu di ingat pelecehan seksual terjadi akibat informasi yang tidak ngamblang dari berbagai sumber yang didapat seseorang.
namun demikian, kita patutlah bersukur bahwa di zaman sekarang ini masih ada yang belum tahu secara jelas akan musuhnya itu (pornografi) dan itu menjadi pr bagi kita yang dewasa membimbing mereka dengan jelas, agar tidak terjadi hal-hal tak di inginkan.
sex…sex…sex…dmn2 sex….dr SMP mpe kantoran…mpe pelosok2 indonesiapun dah rame….gk bisa dihentikan…karna memang semua orang doyan tp malu2…he..he…he..
Hari gini masih pro ma kontra tentang pornografi….?
4llah. SWT paling maha adil.
diciptakannya kita berpasang-pasangan.
ada baik dan buruk
ada surga dan neraka
Tinggal kita aja yg merasa beriman atau tidak memilih dijalannya masing2.
kalo semuanya baik2, buat apa neraka diciptakan.
gitu aja tanggapan anak kecil ini untuk bapak2 yg sedang ramai membicarakan hal2 yg gak perlu dibicarakan.
kasihanilah kami anak2 kecil. janganlah membicarakan hal2 spt diatas dengan sangat vulgar sekali. karena buah tidak akan jatuh jauh dr pohonnya.
salam buat anak bapak2 dirumah dari saya!!!!
gue sedih banget ngeliat para pemuda indonesia,, semkin mei lmiliki pendidikan yg tinggi kok malah salah gunakan y…apa yg nama’y pergaulan bebas itu tdk bisa dikurang LAGI…!!!!