Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Kupelet Dikau dengan Tubuhku

Posted on 12 Januari 2006

Lagi-lagi heboh artis jadi simpanan pengusaha. Cerita lama yang, nyatanya, selalu saja menarik. Lebih-lebih menyangkut hidup artis wanita, pemilik kombinasi segala daya tarik; muda, cantik dan terkenal sekaligus. Bermula dari urusan syahwat, ujung-ujungnya jadi ribut soal harta. Dan terungkaplah segala cela.

Hari-hari terakhir ini, setiap pagi ketika sarapan menjelang ke kantor, saya menikmati berita-berita infotainment soal artis Cut Memey yang menggaet hati (juga harta) pengusaha Jackson Perangin-angin. Tak tanggung-tanggung, Jackson merasa dirinya diguna-guna, hingga dengan gampang mengeluarkan uang puluhan juta setiap bulan untuk Cut Memey, ditambah hadiah-hadiah lain berupa rumah dan mobil mewah.

Saya termasuk yang tidak percaya guna-guna, bahkan meskipun Jackson mengaku guna-guna itu berasal dari Kalimantan. Sebagai orang Kalimantan, saya tahu, cerita tentang perdukunan, magic, ilmu-ilmu hitam, pelet maupun pengasih itu, tak lebih dari soal dagangan. Sesuatu yang sungguh dibesar-besarkan.

Ada beberapa logika yang sederhana sekali. Pertama, Cut Memey itu cantik. Sebagai lelaki normal berselera baik, Jackson pastilah dalam kesadaran penuh mengetahui itu. Dengan kesadaran itu pula Jackson akhirnya kepincut, lantas mendekati, dan gayung pun bersambut. Maka terjadilah apa yang akhirnya terjadi; Jackson mabuk cinta, lupa istri dan keluarga, lantas bersedia berkorban harta.

Siapa pun tahu, jatuh cinta itu candu yang memabukkan. Bukankah ada lagu cinta yang menyebut; karena cinta, tai kucing pun rasa cokelat? Itulah yang terjadi pada Jackson. Ia bukan diguna-guna, tapi mabuk dalam jerat candu asmara. Sungguh lelucon bila Jackson kemudian mengatakan ia memberi harta dan kemewahan kepada Cut Memey dalam keadaan tidak sadar, alias di bawah pengaruh perdukunan. Menurut saya, yang benar adalah Jackson menggauli Memey dalam keadaan sadar di bawah pengaruh hawa nafsu.

Kedua, kalau Jackson keluar uang, itu sesungguhnya sesuatu yang biasa dalam dunia perselingkuhan. Ada rupa ada harga. Makin cantik dan terkenal yang diselingkuhi, biayanya tentu semakin tinggi. Menurut saya ini urusan transaksi biasa. Tidak ada hubungannya dengan perdukunan. Bahkan kalau pun ternyata Memey benar-benar minta jasa dukun, maka dia sebenarnya telah dikibulin oleh si dukun.

Ketiga, Jackson sebenarnya melanggar “kode etik” perselingkuhan, ketika dia minta harta yang telah dihadiahkan ke Memey dikembalikan. Ini sungguh cara buruk seorang lelaki. Sebab harta itu tidak dihadiahkan oleh Jackson secara cuma-cuma. Ada timbal balik, take and give, sama-sama menikmati. Memey menikmati harta Jackson, dan Jackson menikmati hahaha Memey. Adil, bukan?

Soal moral? Itu cerita lain lagi…

Like & Share

6 thoughts on “Kupelet Dikau dengan Tubuhku”

  1. leequisach berkata:
    9 Mei 2007 pukul 01:11

    absoultely right..
    bahkan untuk berselingkuh pun, dituntut untuk being a gentleman.

    Balas
  2. komeng berkata:
    11 Juni 2007 pukul 10:59

    hai memey mending km pelet ak aja b’coz ak sering fantasiin km d kmar mandi ahhhhhhhhhh……..

    Balas
  3. SisiL berkata:
    17 Desember 2007 pukul 08:29

    PecUn beUd siH Lw?
    NgaCa DoNk?
    INSyaf!!
    Udah Tua!
    Gk Nyadar!!
    Blo0n!

    Balas
  4. CHI berkata:
    28 April 2008 pukul 18:13

    ….WAH MAKIN HEBOH AJA DUNIA ARTIS,YA MAU GA MAU TUH NAMANYA JUGA HIDUP MUNGKIN APA YANG DIA DAPAT SELAMA INI KURANG PUAS MAKANYA DIA BERANI MENGAMBIL TINDAKAN SELINGGKUH CARA CEPAT BIAR KAYA,KERJA SEBENTAR HASIL BESAR….YA…HATI2 AJA KLO BERMAIN API,HASILMYA GA AKAN LAMA BISA2 KEBAKAR SENDIRI…

    Balas
  5. kolong berkata:
    14 September 2008 pukul 03:18

    wah enak bgt tbuh mu

    Balas
  6. beo berkata:
    19 Januari 2011 pukul 16:45

    tak selamanya selingkuh indah kan..!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn sebagian sepupu Samarinda...
The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun la The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun lalu (1992). Panjang umur semuanya...
The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-bera The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-beradik 40 tahun lalu: 1982 (atas) dan 2023 (bawah). Alfatihah utk si kembar Shinta (foto atas, kedua dari kiri) yg telah berpulang lebih dulu.
Yg ini okelah buat avatar... 😇😁 Yg ini okelah buat avatar... 😇😁
Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus b Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus banyak belajar...
Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-iku Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-ikutan trend wkwkwk
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎 Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎
Udah lama gak foto bertiga... #fafiva Udah lama gak foto bertiga... #fafiva
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme