Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Mau Jadi Pegawai? Pakai Bikini Dulu!

Posted on 3 Desember 2004

Ini berita sungguhan. Untuk lolos sebagai Pegawai Tidak Tetap (PTT) di Pemprov DKI Jakarta, pelamar perempuan harus melewati seleksi dengan hanya berbikini di hadapan penguji yang semuanya laki-laki! Masyarakat pun heboh, menganggap seleksi ini akal-akalan dan sekadar penyaluran bakat kenakalan kaum pria.

Pemprov DKI memang sedang merekrut calon PTT, untuk ditempatkan di Polisi Pamong Praja (Banpol). Karena ini memang job yang sering memerlukan fisik prima, maka pelamar perempuan harus dinilai fisiknya — dan tentu saja, menilai fisik tak mungkin dengan balutan pakaian lengkap. Harus semi-semi telanjang gitu. Maka, setiap peserta seleksi harus memakai pakaian renang serba minim. Celakanya, tubuh polos mereka harus dipertontonkan kepada penguji yang semuanya pria!

Pakaian renang disediakan panitia. Memang masih “agak sopan” karena bukan model CD + bra seperti di film Baywatch itu. Ini pakaian yang meskipun ketat melekat di tubuh, masih berlengan dan bagian bawahnya berbentuk celana pendek. “Tapi ya tetap minim sekali, apalagi di depan laki-laki,” protes seorang peserta seleksi. Tapi, seprotes-protesnya, dari 40 peserta hanya beberapa saja yang menolak, terutama peserta berjilbab yang jangankan disuruh berbikini, memperlihatkan rambut saja tak mau. Maka, dengan terpaksa, gugup, sebel, kesel, sejumlah peserta seleksi berlenggak-lenggok di hadapan penguji pria, mirip ajang fashion show dengan tema beach session. “Daripada tidak lulus,” kata mereka.

Pihak berwenang kabarnya membantah berita ini. Mereka memang membenarkan ada tes postur dengan pakaian renang bagi peserta perempuan, tapi di hadapan penguji yang semuanya perempuan — yang itu pun didatangkan khusus dari Jasdam Kodam Jaya, yang biasa menguji calon tentarawati (maksudnya tentara perempuan hehehe).

Namanya berita, benar atau tidak bisa dibuktikan belakangan. Yang pasti, sejumlah peserta perempuan memang protes dan mulai koar-koar di koran. Mereka bilang, “Mau jadi pegawai pemerintah kok dites seperti pemilihan model.”

Ya… begitulah nasib pencari kerja; di dunia manusia di mana peradaban pra sejarah yang menganut faham “fisik lebih penting dari isi kepala” masih saja menggejala.

Maka tunjukkan tubuhmu, karena itu yang lebih gampang dinilai daripada akalmu.

Like & Share

6 thoughts on “Mau Jadi Pegawai? Pakai Bikini Dulu!”

  1. novera riansyah berkata:
    29 Juli 2007 pukul 13:05

    kurang ajar banget…

    Balas
  2. adaaalah.... berkata:
    7 Februari 2008 pukul 19:48

    inilah contoh aparatur negara kita..

    menurut gw pengujinya berotak jorok en SDM ga penting yang penting toket besar….

    dasar pemprov cepet.. busuk

    Balas
  3. iza berkata:
    24 April 2008 pukul 09:31

    luar biasa……pilih aja yang body nya seperti julia Perez

    Balas
  4. amart berkata:
    10 Juni 2008 pukul 16:54

    cari kerja memang sulit, jadinya pelamar-pelamar kerja dimanfaatkan oleh oknum-oknum tdk bermoral. padahal kerja di pemerintah KKN nya kental banget.jadi buat apa sampe hampir bugil begitu. yang diterima pasti orang-orang dekat kok….

    Balas
  5. primut berkata:
    20 Juni 2008 pukul 09:52

    oalahhhh….nyari kerja kok makin susah aja….Gusti…..iki pie tho kok tes nya ada unsur pelecehan gitu….kasian yang pada berjilbab.

    Balas
  6. sasu berkata:
    25 September 2008 pukul 15:57

    ehmm,,,,,,

    enak’e rEk dadi pEnguJine. . .

    Q mel0k po’o

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn sebagian sepupu Samarinda...
The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun la The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun lalu (1992). Panjang umur semuanya...
The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-bera The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-beradik 40 tahun lalu: 1982 (atas) dan 2023 (bawah). Alfatihah utk si kembar Shinta (foto atas, kedua dari kiri) yg telah berpulang lebih dulu.
Yg ini okelah buat avatar... 😇😁 Yg ini okelah buat avatar... 😇😁
Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus b Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus banyak belajar...
Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-iku Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-ikutan trend wkwkwk
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎 Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎
Udah lama gak foto bertiga... #fafiva Udah lama gak foto bertiga... #fafiva
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme