SALAH satu bagian tersulit menghadapi anak-anakku adalah ketika mereka dengan polos bertanya: kenapa sering ada wanita dewasa, berjilbab rapi pula, merokok jebal jebul di tempat umum tanpa rasa malu?
Seperti sekelompok gadis muda yg duduk di meja belakang tempat kami makan semalam. Meja itu sebenarnya bagian dari resto sebelah, bukan resto tempat kami makan. Tapi karena asyik cekikikan sambil merokok, ulah mereka lumayan mengganggu.
Entahlah, apakah sekarang memang semakin banyak cewek perokok yang “insyaf” lantas berjilbab, menutup aurat dengan hijab tapi mengumbar ketidakmampuan menahan nafsu untuk merokok?
Atau sebaliknya, semakin banyak cewek berjilbab yang terjerumus candu racun tembakau? []