Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Mengelabui Kecerdikan Laba-Laba

Posted on 6 Oktober 2006

Tak ada penyamaran sehebat yang pernah dilakukan binatang. Naluri hewani ditambah keajaiban dari Tuhan membuat mereka kerap tak tertangkap mata. Banyak sekali cerita mengenai kecerdikan binatang menyelamatkan diri dari pemangsa. Anda bisa menyaksikannya setiap hari di Dicovery Channel atau juga National Geographic.

Namun kali ini kecerdikan seekor laba-laba terkalahkan oleh ketajaman sebuah lensa. Dengan kamera Sony DSC F717 pinjaman, saya iseng hunting binatang-binatang kecil untuk diperbesar dengan macro. Hasilnya tentu lebih baik ketimbang kamera Nikon Coolpix yang sehari-hari saya kantongi.

Dengan batang lensa cukup panjang, F717 bisa menangkap objek kecil secara lebih close up. Sebenarnya tak berbeda jauh dengan coolpix berpiksel di atas 5MP, sepanjang objek mendapat cukup banyak cahaya. Hanya saja, lensa carl zeiss yang include di F717 membuat kemampuannya melakukan focusing bisa lebih baik. Termasuk memberi ketajaman berbeda antara objek utama dengan latar belakang.

Saya melihat makhluk kecil itu bergerak di batang bambu kering. Dari kejauhan nyaris tak terlihat, karena warna tubuh laba-laba ini sama persis dengan dahan bambu. Kesamaan itu bukan saja pada warna, tetapi juga tekstur dan garis-garis di tubuh dan kakinya. Berharap si laba-laba bertahan pada posisinya untuk waktu yang lama adalah mustahil. Karena itu, memang harus gerak cepat, sebelum si monster kecil ini melarikan diri.

Yeah, syukurnya saya sering hoki untuk urusan begini. Entah kenapa, si laba-laba tak bereaksi ketika lensa nyaris menempel di dekat tubuhnya. Sambil menahan napas, satu capture berhasil diambil. Hasilnya buruk. Wah… ternyata setting macro belum dipasang. Syukurlah, setelah beberapa detik men-set mode macro on, laba-laba ini masih ada di tempatnya. Saya sempat memotret beberapa frame sebelum akhirnya dia benar-benar menghilang.

Laba-laba kedua saya temukan di sebuah pokok kayu...Â

Saya bergeser ke tempat lain. Di sebuah potongan kayu lapuk ada laba-laba yang berbeda. Posisinya lebih baik sehingga saya bisa dapat angle yang lebih baik pula; lengkap dengan kaki-kakinya yang bergerak dan latar belakang putih langit. Tetapi, dari dua laba-laba ini, saya tetap lebih surprise dengan laba-laba pertama; dengan usaha penyamaran di warna dahan bambu yang sama dengan warna tubuhnya.

Laba-laba di rumah yang dipotret pakai camdig Nikon Coolpix.Laba-laba ketiga saya temukan di rumah, sedang berjalan cepat di daun pintu, dan saya foto dengan kamera Nikon Coolpix 2100. Maklum, kamera pinjaman sudah dikembalikan. Anda pasti bisa membedakan kualitas foto dari dua kamera yang berbeda kelas ini, terutama dalam hal ketajaman dan kemampuan menangkap cahaya. Meskipun, bagi saya dua-duanya tetap masih bisa menyuguhkan detil objek dengan baik.

Oh iya, jangan bayangkan yang saya foto ini laba-laba besar yang biasa menggantung di sudut-sudut rumah, dengan sarang berbentuk jaring yang mereka tenun sendiri. Sungguh, laba-laba ini tidak lebih besar dari kancing baju kemeja Anda. ***

Foto: Windede | Kamera: Sony DSC F717 & Nikon Coolpix 2100.

Like & Share

18 thoughts on “Mengelabui Kecerdikan Laba-Laba”

  1. unai berkata:
    7 Oktober 2006 pukul 10:43

    ini keren pak !!! selalu saya nemu foto yang bagus di sini.

    Balas
  2. maya berkata:
    7 Oktober 2006 pukul 12:36

    fotona bagus bagus deh mas..:)

    btw, kalo spiderman bisa dikelabui juga ga mas?..;)

    Balas
  3. pancaradis berkata:
    7 Oktober 2006 pukul 12:46

    wah hebat. kok bisa ketangkep dengan jelas dan besar pula ya… kameranya canggih tuh

    Balas
  4. Fany berkata:
    8 Oktober 2006 pukul 04:40

    Wah macro mania yah.. bagus.. aku gagal terus ngambil macro gak pernah dpt bagus 🙁

    Balas
  5. tito berkata:
    8 Oktober 2006 pukul 12:42

    ati-ati ke kegigit..itu bukan laba-laba radioaktif khan?Mana tau dari pergelangan keluar cairan…cruut…cruuut jadilah spider-man

    Balas
  6. Ellya berkata:
    8 Oktober 2006 pukul 20:39

    secara obyektif : bagus banget!!
    secara subyektif : laba-laba…!! *pingsan* =p

    Balas
  7. Jauhari berkata:
    9 Oktober 2006 pukul 09:07

    Dia masih SD kali, jadi ILMU nyamarnya belum sempurna 😀

    Balas
  8. devie berkata:
    9 Oktober 2006 pukul 12:03

    loom pernah masuk sekolah khusus intelejen kali Om, makanya nyamrnya masih buruk. 😀

    Balas
  9. Lisna berkata:
    9 Oktober 2006 pukul 14:18

    Weitss,foto2nya keren tuh Om,hehehe.Mau juga dunks keliling Indonesia tecinta.Mau ngajak ga??hehehe.

    Balas
  10. phie2t berkata:
    9 Oktober 2006 pukul 16:15

    canggih euy om windede…

    klo aku boleh difoto ga? *genit mode on*

    halah :p

    Balas
  11. danu berkata:
    9 Oktober 2006 pukul 17:06

    kamera pinjaman aja bagus ya, apalagi punya sendiri… *gak nyambung yak om?:d*

    Balas
  12. -f berkata:
    10 Oktober 2006 pukul 08:48

    heibad win!

    Balas
  13. bebex berkata:
    11 Oktober 2006 pukul 08:01

    jadi tambah mupenk gue ama kameranya maz…
    btw,,punya elo yang brapa pixelkah?

    Balas
  14. paman tyo berkata:
    11 Oktober 2006 pukul 12:06

    wuiii hebat! ajarin aku dong win…

    Balas
  15. ois berkata:
    5 Desember 2006 pukul 09:30

    keren wabizzzz…. Ajarin aku donk!

    Balas
  16. abay berkata:
    20 Oktober 2007 pukul 09:07

    bagus juga tetapi yang lebih bagus laba – labanya karena aku suka laba -labanya mengerti

    Balas
  17. tini berkata:
    18 September 2008 pukul 14:30

    laba-laba…menarik…bagaimana dengan laba-laba jadian???lebih seru tuh kalau ketangkap cameranya…

    Balas
  18. Odelia berkata:
    19 Mei 2010 pukul 12:36

    Great idea!,lucy

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

Sesi foto keluarga, biar ada kenangannya... #eeeaa Sesi foto keluarga, biar ada kenangannya... #eeeaaaa
Si bungsu udah macam anak tunggal... Si bungsu udah macam anak tunggal...
Sesi foto tiga generasi... Sesi foto tiga generasi...
Baru terima nih official photos dari graduation du Baru terima nih official photos dari graduation dua pekan yg lalu. Harus diposting dong yak, hahaha...
Terima kasih Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefudd Terima kasih Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.
Bersama Dekan Fakultas Hukum UAI Dr. Yusup Hidayat Bersama Dekan Fakultas Hukum UAI Dr. Yusup Hidayat, S.Ag., M.H.
Sekali-sekali dapat predikat tertinggi selain ukur Sekali-sekali dapat predikat tertinggi selain ukuran badan hehe 😁
Alumni FH UAI angkatan 2018 👨‍🎓👩‍🎓 Alumni FH UAI angkatan 2018 👨‍🎓👩‍🎓
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme