Andai saja tak ada gangguan di server dan database Windede dot Com, blog ini mungkin masih tetap bertahan dengan wajah lamanya. Maklum, saya sendiri terlanjur suka dan belum berpikir mengganti wajah. Apalagi desain sebelum ini sudah cukup nyaman di mata – setidaknya dalam ukuran saya.
Ketika situasi memaksa saya harus membangun kembali blog ini dari nol, maka saya putuskan mencari sesuatu yang samasekali baru. Pendek kata, harus ganti wajah. Topeng lama dikupas dan dipasanglah topeng baru. Entahlah bagaimana menurut Anda, yang pasti menurut saya desain baru ini tak kalah menariknya.
Tentu wajah baru ini tidak saya desain sendiri. Ini template yang saya download dari WordPress yang lantas dimodifikasi dikit-dikit… sekemampuan saya yang awam ini. Header, misalnya, saya pasang penggalan foto hasil hunting sunset di Senggigi tahun lalu. Lumayan cantik ternyata.Â
Khusus Galeri Foto, ada perubahan besar-besaran. Tadinya saya memakai program 4Images dan menyimpan semua foto saya di server Windede dot Com. Ternyata, program ini sangat rentan diserang spam. Saya putuskan tidak menggunakannya lagi, dan memilih menyimpan foto-foto saya di server gratisan milik Flickr. Lumayan, 1 bulan dapat jatah 20MB. Tadinya saya mau upgrade ke Flickr Unlimited dengan membayar beberapa dollar, cilaka, ternyata mereka tidak terima kartu kredit dari Indonesia. Mungkin karena untuk urusan payment itu Flickr bergandeng dengan Paypal, sementara Paypal terlanjur trauma dengan ulah sejumlah pelaku carding asal Indonesia :p
Satu hal menarik dari theme terbaru Windede dot Com adalah adanya fasilitas rolling archives, di mana Anda tak perlu loading semua template untuk berpindah halaman. Dengan menggeser scroll di bawah header itu, dalam waktu beberapa detik sudah bisa melihat halaman terdahulu, sementara content di sidebar tak bergerak sedikit pun.
Â
Sebenarnya, dalam proses membangun kembali blog ini, saya sempat mencoba dua desain lain, sebelum akhirnya memutuskan memakai desain yang sekarang. Yang pertama adalah desain gaya diary, yang sangat simpel dan berbasis warna biru. Saya suka dengan desain ini, tapi dalam perjalanannya kepincut dengan desain yang lain. Desain kedua mirip dengan desain yang ada sekarang, bedanya hanya pada lebar halaman dan pemakaian 2 kolom. Saya akhirnya memutuskan memilih desain 3 kolom yang Anda lihat sekarang.
Begitulah. Karena hidup memang harus selalu berubah. Perubahan kali ini, meskipun dilakukan karena terpaksa, mudah-mudahan menjadi bagian dari proses kreatif yang memberi pelajaran berharga bagi hidup saya.
Selamat menunaikan ibadah puasa… Semoga Ramadan mengubah hidup kita menjadi kembali fitrah. ***
selamat buat tampilan barunya dan selamat berpuasa…
berubah ke arah yang lebih baik ye tentunye, Bang..
Bang.. sms siapa ini bang..
huhuuhu.. menulis itu indah memang! dan ngeblog itu bikin bahagya! hwahwahwhahwhahwha..
met puasa!
selamat ngeblog lagi bang… apalagi blognya fresh dg tampilan baru yang tiga kolom. sayah mah kepincut sama ‘slider’nya itu loh. oh, ya, met puasa juga ya bang.
Berarti abang ini selalu gak lepas dari kamera ya,