Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Kocar Kacir Pelesir Mesir

Posted on 22 Desember 2005

Lagi-lagi wakil rakyat ribut dengan urusannya sendiri. Kali ini urusan pelesiran ke luar negeri. Begitu menghebohkan sampai-sampai ada anggota DPR yang harus dipecat dari kepengurusan partai dan di-recall dari keanggotaan di dewan.

Pelesir kali ini dilabeli kunjungan kerja Badan Urusan Rumah Tangga (BURT), diikuti 15 orang anggota DPR RI plus sejumlah pendamping (istri, atau pacar? entahlah…) dan staf ahli. Negeri tujuan adalah Mesir. Menghabiskan anggaran total USD 76.170, atau lebih kurang Rp749,5 jeti. Setiap orang diperkirakan menyedot duit negara US$4.295 untuk jalan-jalan ini, dengan rincian biaya tiket pergi-pulang US$2.735 per orang serta uang saku US$195 per orang per hari.

Yang jadi soal banyak. Pertama, agenda kunjungan kerja itu simpang siur. Ada versi menyebut bahwa ini sekadar silaturahmi ke parlemen Mesir. Jadi masalah karena belakangan diketahui parlemen Mesir belum dilantik. Di parlemen Mesir juga tidak dikenal lembaga seperti BURT, sehingga Mesir adalah tempat yang keliru untuk belajar legislatif! Di tengah kesimpangsiuran tersebut beredar kabar lain; sebenarnya wakil rakyat ke Mesir untuk studi banding soal undang-undang perjudian. Hayah! Maka heboh pun bertambah.

Soal kedua, anggaran yang dikeluarkan untuk pelesiran ini kelewat gede, terutama bila diukur dari urgensi dan faedahnya. Duit Rp749,5 jeti itu setara dengan dana Subsidi Langsung Tunai (SLT) BBM untuk 7.495 rakyat miskin dalam satu bulan! Bayangkan, dana yang mestinya bisa dipakai untuk 7.495 rakyat miskin dalam satu bulan itu dihabiskan oleh 15 cecunguk wakil rakyat dalam waktu tak sampai sepekan; untuk urusan yang tak jelas pula apa manfaatnya untuk Indonesia!

Tapi dua soal di atas sebenarnya tak seberapa bila dibandingkan dengan soal ketiga: tujuan 15 wakil rakyat ke luar negeri itu ternyata memang lebih untuk urusan pelesiran alias jalan-jalan. Sebab, pertemuan dengan parlemen Mesir berlangsung tak lebih dari 1 jam, itu pun hanya dengan pimpinan parlemen yang belum dilantik. Selebihnya? Mereka hura-hura dalam pesta jamuan makan malam di Kairo, tamasya ke objek wisata Piramida di Giza, jalan-jalan ke Museum Nasional Tahrir Square, menginap semalam di Iskandariyah, kota wisata tersohor di pesisir Laut Mediterania yang juga dikenal sebagai kota Alexandria. Yang tentu tak ketinggalan adalah ini; menghabiskan sangu shoping sepuasnya di pusat-pusat perbelanjaan. Rombongan juga sempat singgah ke kota dagang Dubai, Uni Emirat Arab lewat rute Doha, Qatar, untuk jalan-jalan (lagi) dan belanja (lagi).

Kritik dan kecaman berhamburan sebelum rombongan pulang. Setiba di Indonesia semua kocar-kacir menyelamatkan diri. Ada yang bikin jumpa pers memberi klarifikasi, ada pula yang bersembunyi sambil berharap dalam beberapa hari ke depan soal ini reda dan masyarakat kembali lupa.

Wajah wakil rakyat kita semakin bopeng saja. Periksalah, urat malu mereka pun sudah tak ada! Ke mana-mana bermobil dinas, dengan muka yang bikin muak, perut buncit kekenyangan, bersepatu mengkilap juga jas dan dasi (yang semua dibiayai negara), masih saja orang-orang munafik itu bersikap seolah segala hidupnya untuk rakyat.

Andai saja kenal, saya akan minta kepada Nurdin M Top; daripada meledakkan tempat keramaian dan membunuh orang-orang tak berdosa, lebih baik bom saja gedung senayan pas anggota DPR sedang bersidang paripurna. Meskipun pasti tak semuanya mati, karena mereka terkenal pemalas dan suka bolos!

Like & Share

1 thought on “Kocar Kacir Pelesir Mesir”

  1. dinda berkata:
    10 Februari 2008 pukul 21:17

    knapa mesir tidak membuat cendramata
    yang membuat orang tertarik datang kesana untuk melihatnya??

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn sebagian sepupu Samarinda...
The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun la The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun lalu (1992). Panjang umur semuanya...
The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-bera The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-beradik 40 tahun lalu: 1982 (atas) dan 2023 (bawah). Alfatihah utk si kembar Shinta (foto atas, kedua dari kiri) yg telah berpulang lebih dulu.
Yg ini okelah buat avatar... 😇😁 Yg ini okelah buat avatar... 😇😁
Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus b Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus banyak belajar...
Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-iku Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-ikutan trend wkwkwk
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎 Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎
Udah lama gak foto bertiga... #fafiva Udah lama gak foto bertiga... #fafiva
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme