Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Belajar Mati Cara Osama

Posted on 24 Oktober 2005

Inilah orang yang nasibnya paling ditunggu; masih hidup atau sudah mati. Disebut sebagai komandan teroris nomor satu, yang kelakuannya bahkan cukup bikin pusing negeri sehebat Amerika. Bagi sebagian besar penduduk bumi, Osama bin Laden adalah momok. Tetapi bagi sebagian yang lain, betapa pun, pria berjanggut ini adalah pahlawan.

Ia memenuhi syarat untuk menjadi top dalam hal apa saja; pintar, ahli siasat, sangat kaya, punya jaringan internasional yang telah terbangun lebih dari 25 tahun. Kombinasi luarbiasa ini membuat Osama tidak saja bertekad melawan sebuah negara sebagai pemberontak. Ia bahkan menantang dunia.

Selain menjadi tertuduh utama serangan WTC 11 September 2001 di New York, Osama beserta jaringannya juga dianggap sebagai kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap peristiwa-peristiwa bom di banyak titik hampir di semua kota penting dunia – termasuk tentu saja Denpasar dan Jakarta di Indonesia.

Toh, sampai hari ini, Osama tetap sebuah misteri. Ia kerap muncul di televisi-televisi berita seperti CNN dan Al Jazirah, memberi semacam pidato dan sekadar menyapa publik internasional. Tentu lewat rekaman rahasia yang entah dibuat di mana dan oleh siapa. Pidato-pidato itu lebih sering tampil sesaat setelah publik dikejutkan serangan baru. Seolah sambutan selamat berduka dari sang kreator serangan.

Wajahnya yang khas tak cukup membuat Osama mudah ditemukan. Sampai hari ini, sambil terus diburu, Osama masih menjadi objek diskusi intelijen yang tak pernah tuntas. Pergerakannya jauh lebih licin dibandingkan Saddam Hussain yang ternyata begitu mudah ditangkap Amerika. Sumber kelicinan itu bukan pada Osama seorang, tetapi juga jaringan internasional Al Qaedah yang dipimpinnya. Sebuah organisasi yang –meskipun begitu samarnya— dianggap masih lebih berbahaya daripada Taliban, Palestina maupun garis keras Iraq. Bahkan Bush pun menjanjikan pundi-pundi Rp250 miliar untuk siapa saja yang bisa menangkap, menemukan ataupun membunuh Osama.

Karena semakin misterius, banyak wacana berkembang, termasuk kemungkinan bahwa Osama sesungguhnya telah tiada. Sebuah media di Pakistan malah mempublikasikan informasi tentang wafatnya Osama. Ia dikabarkan meninggal karena sakit dan sudah dikubur di sebuah pemakaman di Kandahar. Bila kabar itu benar, wuih… betapa kaya orang yang mengubur Pak Janggut, andai saja mereka mau melapor ke Amerika.

***

Ah, siapa pun Osama, dia tetap memberi warna dunia – lepas dari baik atau buruk yang diperbuatnya. Bukankah untuk menjadi tokoh tak harus selalu baik? Orang akan terus mengenang Firaun, Hitler, Mussolini, Stalin atau juga Soeharto, seperti halnya orang-orang mengenang Muhammad, Sidharta Gautama, Kong Hu Cu, juga Jesus.
Maka, lakukanlah sesuatu untuk dikenang. Buruk atau baik itu soal pilihan. Setidaknya, bila kelak mati, nama kita masih disebut-sebut pernah hidup di bumi ini.

Hmm… saya sendiri belum ketemu ide mau melakukan (hal baik) apa. Atau, jangan-jangan mati tanpa bekas pun menarik juga?

Like & Share

11 thoughts on “Belajar Mati Cara Osama”

  1. A'mamat berkata:
    23 Mei 2007 pukul 18:21

    mati dengan sebuah idealisme setidaknya memberi inspirasi bagi banyak orang, sebaliknya mati tanpa idealisme setidaknya berguna untuk makan cacing dan mahluk lain didalam kubur

    Balas
  2. yands berkata:
    26 Mei 2007 pukul 02:46

    hidup osama….!

    mati satu tumbuh seribu………

    “Osama is the great Leader n hero”

    Balas
  3. JIHAD berkata:
    28 Oktober 2007 pukul 11:20

    ALLAHU AKBAR
    insaya ALLAH kita bisa masuk surga dengan jihad

    Balas
  4. JIHAD berkata:
    28 Oktober 2007 pukul 11:23

    jika anda ingin tahu josh bush adalah asu(anjing) yang bisa menerkam siapa saja tapi bagi anda yang akan bergabung dengan osama bin laden hub 085226789500 ok
    ALLAHU AKBAR
    ALLAHU AKBAR
    ALLAHU AKBAR

    Balas
  5. mjahidin berkata:
    6 Desember 2007 pukul 17:30

    hidup USAMA BIN LADEN umat islam akan siap membantumu.ALLAHU AKBAR

    Balas
  6. SALAHUDIN AL AYUBI berkata:
    14 Februari 2008 pukul 09:45

    ALLAHUAKBAR!!!!!!
    Saya tak peduli siapapun pahlawan Islam Sekarang.Tapi banyak orang yang tidak belajar islam dengan baik dan kurang belajar tauhid,tambah lagi anjing2 dunia seperti bush bikin akhir zaman makin sesak dengan kebiadabannya.buat saudaraku muslim di seluruh dunia tolong satukan persaudaraan,buang jauh perbedaan aliran.Bukan ini yang diinginkan Rasulullah SAW.Mari jihad dengan cara masing-masing.matilah sebagai Syuhada.Ingat HIDUP MULYA ATAU MATI SYAHID semua muslim bersaudara walau ia bangsa apapun,walau saudara apabila ia kafirin maka ia bukan saudara kita.ingat hargai hidup di dunia demi akhirat ALLAHUAKBAR….
    hidup Osama

    Balas
  7. ABANK berkata:
    1 Maret 2008 pukul 03:47

    Aq Juga kepingin jd Om OSAMA BIN LADEN…

    BERJIHAD MATI SYAHID SEBAGAI SYUHADA…

    Balas
  8. wahyu khattab berkata:
    18 Oktober 2008 pukul 13:50

    KEHANCURANMU HARI INI ATAU ESOK WAHAI AMERICA..
    ALLHU AKBAR ALLAHU AKBAR

    Balas
  9. As saddam berkata:
    2 November 2008 pukul 02:35

    Untuk menegakan kebenaran terkadang justru sering kita yang di anggap tidak benar,apalagi bila kita adalah sekelompok kecil .untuk itu bersatulah wahai saudaraku kaum muslimin dan tunjukan pada dunia kebenaran itu.
    Berjuanglah
    Bersatulah
    Menuju kebangkitan khafilah islamiyah di bumi ini.mari kita hapus kesombongan dan ke serakahan orang2 kafir .

    Balas
  10. puspa berkata:
    4 Januari 2010 pukul 13:57

    seandainya sya tau keberadaannya sya pasti ikut bersma beliau berjuang menumpas para musuh-musuh yang KAPIR……
     

    Balas
  11. ali berkata:
    27 April 2010 pukul 00:19

    hidup mulia atau mati syahid!!!!!

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn sebagian sepupu Samarinda...
The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun la The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun lalu (1992). Panjang umur semuanya...
The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-bera The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-beradik 40 tahun lalu: 1982 (atas) dan 2023 (bawah). Alfatihah utk si kembar Shinta (foto atas, kedua dari kiri) yg telah berpulang lebih dulu.
Yg ini okelah buat avatar... 😇😁 Yg ini okelah buat avatar... 😇😁
Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus b Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus banyak belajar...
Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-iku Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-ikutan trend wkwkwk
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎 Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎
Udah lama gak foto bertiga... #fafiva Udah lama gak foto bertiga... #fafiva
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme