Setiap presiden membawa sejarahnya masing-masing. Dari era Soekarno, sampai sang putri Megawati, republik ini punya wajah sejarah yang unik sekaligus warna-warni. Seokarno tumbang, Soeharto tumbang, Habibie kecipratan sisa kekuasaan, Gus Dur berhenti di tengah jalan, dan Megawati, meski lengser baik-baik, tetap harus turun dengan kekalahan yang mengecewakan.
SBY pun akan mencatat sejarah yang pastilah unik. Selain untuk pertama kali ia menjadi anak bangsa yang duduk ke singgasana lewat pemilihan secara langsung, harapan orang kepadanya pun sudah kelewat berlebihan. Saking berlebihannya, orang nyaris tak percaya ketika menerima kenyataan bahwa sejumlah kebijakan SBY ternyata justru menyulitkan.
Sekarang, menjelang detik-detik waktu menuju 1 tahun kekuasaan, harapan masih tetap menjadi harapan. Tapi mulai dibumbui sedikit caci maki, sumpah serapah, dan doa-doa buruk. Konon, di sebuah koran harian di Jakarta, ada rubrik SMS interaktif di mana seorang warga yang mengirim SMS mendoakan supaya SBY terkena flu burung. Beberapa hari setelah SMS itu dimuat koran tersebut, SBY benar-benar terkena flu. Untung bukan (atau belum?) dengan embel-embel burung…
Tidak sembarang orang bisa jadi presiden. Maka, patutlah kita beri hormat kepada para pemimpin, siapa pun mereka, yang oleh Tuhan diamanahi mengurus kita-kita ini. Cukuplah kita berdoa, semoga PRESIDEN yang telah 1 tahun menjabat ini tidak mengulang PRESEDEN buruk presiden lama, sehingga seperti para PESINDEN yang lincah itu, mereka selalu tersenyum kepada rakyat dengan senyum ceria PEPSODENT.