Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Selamat Datang, OMB…

Posted on 12 Oktober 2005

Selama ini ada istilah OKB, untuk orang yang tiba-tiba berduit dan tampak kaya mendadak. Selain menjadi sangat konsumtif, OKB (yang berasosiasi negatif ini) biasanya juga demonstratif; cenderung memperlihatkan kekayaannya secara berlebihan. Sudah lumrah bila bekas orang miskin yang menjadi kaya selalu menjadi gunjingan. Yang digunjingi biasaya ihwal asal muasal kekayaan. Kalau bukan dapat lotre, ketiban warisan entah dari mana, atau korupsi.

Tapi OKB sudah jadi istilah basi. Sekarang ada lagi OMB, alias Orang Miskin Baru. Ini komunitas yang tidak terbentuk dengan sendirinya. Tetapi ”dibentuk” sedemikian rupa oleh institusi bernama pemerintah. Ya, dengan program kompensasi BBM yang lagi ramai sekarang, pemerintah kita telah sukses menciptakan komunitas-komunitas OMB di seluruh penjuru republik ini.

Bayangkan saja, setiap hari ada saja warga yang protes karena tak kebagian KKB, kartu sakti untuk memperoleh Subsidi Tunai Langsung (SLT) senilai 100 ribu rupiah sebulan. Protes masyarakat ini tentu saja karena mereka merasa miskin tapi tak dianggap miskin. Buktinya, nggak kebagian SLT.

Lha… peradaban semakin maju, tapi rakyat kita masih harus rebutan dianggap miskin. Mereka rela mengurus ke RT, ke kelurahan, ke kecamatan, demi mendapat stempel sebagai orang miskin. Dan pemerintah, sebagai institusi yang ikut bertanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyat kita, justru membuka peluang untuk proses ”pemiskinan” secara massal ini.

Yang lebih celaka, sebagian masyarakat strata menengah, yang sehari-hari sudah bisa hidup (meski seadanya), juga ikut-ikutan lomba menjadi miskin ini. Maklum, biar kata cuma 100 ribu sebulan, dengan pembagian yang dirapel sekali 300 ribu itu, peminatnya tidak sedikit. Duit 300 ribu, hari gini… siapa yang nggak mau!!!

Inikah yang disebut-sebut SBY-JK sebagai proses mensejahterakan rakyat itu? Inikah angin perubahan yang mereka bawa ke mana-mana saat kampanye pilpres setahun yang lalu?

Rakyat miskin Indonesia pastilah senang dapat uang 300 ribu. Apalagi memperolehnya tak perlu bekerja penuh keringat. Cukup antre sambil menempel cap miskin di jidat masing-masing. Tapi sadarkah pemerintah, bahwa semakin banyak saja rakyat kita yang menjadi OMB, malas, tumpul kreativitasnya dan berlomba-lomba menjadi penengadah? Orang yang tadinya malu disebut kere, sekarang malah berusaha mencari legitimasi ke-kere-annya.

Mungkin benar, kemiskinan telah menjadi satu-satunya kekayaan Indonesia hari ini.

Like & Share

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

Sesi foto keluarga, biar ada kenangannya... #eeeaa Sesi foto keluarga, biar ada kenangannya... #eeeaaaa
Si bungsu udah macam anak tunggal... Si bungsu udah macam anak tunggal...
Sesi foto tiga generasi... Sesi foto tiga generasi...
Baru terima nih official photos dari graduation du Baru terima nih official photos dari graduation dua pekan yg lalu. Harus diposting dong yak, hahaha...
Terima kasih Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefudd Terima kasih Rektor UAI Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc.
Bersama Dekan Fakultas Hukum UAI Dr. Yusup Hidayat Bersama Dekan Fakultas Hukum UAI Dr. Yusup Hidayat, S.Ag., M.H.
Sekali-sekali dapat predikat tertinggi selain ukur Sekali-sekali dapat predikat tertinggi selain ukuran badan hehe 😁
Alumni FH UAI angkatan 2018 👨‍🎓👩‍🎓 Alumni FH UAI angkatan 2018 👨‍🎓👩‍🎓
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme