Skip to content

WINDEDE.com

Menu
  • Home
  • Esai
  • Kontemplasi
  • Inspirasi
  • Perjalanan
  • Fotografi
  • Budaya
  • Politika
Menu

Hadiah Penjara untuk Situs Porno

Posted on 12 Januari 2005

Pernah buka situs web xxx? Kalau belum, Anda sungguh keterlaluan!

Saya kenal internet sejak tahun 1997, dan perkenalan pertama tentu saja dengan situs-situs porno. Saat itu, tak ada yang lebih menarik untuk dijelajahi kecuali itu. Apalagi penjelajahan selalu dengan penuh tantangan: mencari celah-celah gratis di situs porno yang kebanyakan harus bayar itu. Sekarang, situs porno berhamburan di banyak tempat — dan tentu saja lebih banyak yang gratis.

Dulu, saya berpikir penggemar situs porno didominasi kaum pria. Belakangan saya sadar bahwa semakin banyak juga wanita yang suka. Mungkin ini sudah bawaan manusia yang secara lahiriah memang selalu ingin tau orang lain, termasuk bagaimana “ketelanjangan” ditampilkan. Nah, internet memberi sangat banyak kemudahan untuk menyalurkan bakat pornografi manusia itu; bebas sensor, privat (bisa sembunyi-sembunyi), pilihan banyak, bisa dinikmati kapan saja, bisa dipelototin suka-suka.

Tapi ada kabar yang kurang baik bagi penggemar situs porno di China. Di negeri itu, pemerintahnya membuat regulasi yang lumayan menakutkan; ancaman hukuman penjara seumur hidup bagi penyebar materi pornografi maya, baik di internet maupun lewat ponsel. Aturan ini berlaku untuk semua modus pornografi, yang komersial maupun sekadar iseng. Demi menegakkan aturan ini, pemerintah China bahkan sudah menutup ribuan warnet. Padahal… padahal nih… banyak situs porno yang menarik justru menampilkan model gadis-gadis China huehehehe…

Saya jadi ingat Banjarmasin dan Palangka Raya, dua kota berdekatan di Kalimantan. Di Banjarmasin ada Perda (peraturan daerah) yang melarang peredaran minuman keras. Sebaliknya di Palangka Raya, minuman keras sekeras apa pun dijual bebas. Faktanya? Di Banjarmasin hampir mudah menjumpai orang mabuk di pinggir jalan. Di Palangka, kita bisa bebas keluyuran di semua sudut kota malam-malam tanpa diganggu orang mabuk!

Apa hubungannya? Ya… dengan regulasi melarang pornografi itu, situs-situs porno produksi China justru semakin banyak. Mungkin memang begitu naluri manusia; kalau larangan bisa dilanggar dan selamat, untuk apa menurut?

Di Indonesia, regulasi melarang pornografi sebenarnya sudah ada sejak lama. Tapi polisi kita, meskipun sudah punya divisi cyber crime, masih kalah canggih dengan pemain-pemain situs porno. Toh, sampai hari ini, situs-situs porno Made in Indonesia tetap berkibar, dengan model-model gadis asli Indonesia pula. Atau, pak polisi termasuk penggemar juga?

Untungnya (percaya ga percaya nih…) saya sudah “insyaf” dan tak lagi gemar melototin situs porno. Suerrrr….

Like & Share

5 thoughts on “Hadiah Penjara untuk Situs Porno”

  1. m-dhy berkata:
    22 Mei 2008 pukul 21:07

    alaaaaaah
    pemerintah terlalu mengurus urusan yang g penting banget tau nggakk..
    klo mo membatasi yaaaaa awasi dulu dong tuh di film layar lebar, di pasar loak dijual dvd porno nggak dilarang
    urus duilulah tuh korupsi apa kek…
    pake sok mengurus para pangguna internett chuiiii

    Balas
  2. mynameisjack berkata:
    24 Juli 2008 pukul 13:12

    pemerinyah seharusnya tidak melarang atau membuat kebijakan yang menghadang arus informasi global. Apapun bentuk dan sifatnya. yang berhak membina urusan moral adalah pendidikan agama yang dalam hal ini yang bersentuhan secara langsung adalah peranan ulama atau pemuka agama./

    Balas
  3. oscar berkata:
    31 Juli 2008 pukul 19:49

    bener suerr pak….? dikit-dikit memang ngak pernah lagi ya pak?
    heheheee…… kidding’

    Balas
  4. Dedi.s berkata:
    29 September 2008 pukul 19:48

    Saya ingin lihat situs porno,artis indonesia.kok susah ya.?

    Balas
  5. lucky berkata:
    25 Februari 2009 pukul 18:31

    Anjing!!!!

    pake acara ditutup segala, Gak usa pada sok sucilah….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

About

 

WinDede a.k.a Erwin D. Nugroho.

Anak kampung dari pelosok Kalimantan, bermukim dan beraktivitas di belantara Jakarta. Selain menulis dan memotret, jalan-jalan adalah kegemarannya yang lain.

My Book

My Youtube

https://youtu.be/zE0ioByYHhs

My Instagram

windede

The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn The Cousins. Remake foto 12 tahun bocah-bocah dgn sebagian sepupu Samarinda...
The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun la The Siblings (part 2). Ini remake foto 30 tahun lalu (1992). Panjang umur semuanya...
The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-bera The Siblings (part 1). Remake foto kami kakak-beradik 40 tahun lalu: 1982 (atas) dan 2023 (bawah). Alfatihah utk si kembar Shinta (foto atas, kedua dari kiri) yg telah berpulang lebih dulu.
Yg ini okelah buat avatar... 😇😁 Yg ini okelah buat avatar... 😇😁
Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus b Hahaha... Machine learning-nya si AI masih harus banyak belajar...
Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-iku Lama gak posting. Sekali posting langsung ikut-ikutan trend wkwkwk
Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎 Sesekali, biar punya foto keluarga... 😎
Udah lama gak foto bertiga... #fafiva Udah lama gak foto bertiga... #fafiva
Load More Follow on Instagram

Arsip Blog

Posting Terakhir

  • Ogi, Amtenar Aktivis
  • Uji Bebas Covid-19
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (4): Bebas Ngebut di Jerman, Taat Speed Limit di Prancis dan Belanda
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (3): Semua Urusan Dikelola Mesin, Bisa Curang Tapi Tetap Patuh
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (2): Sewa Mobilnya Murah, tapi Parkir Mahal dan Susah
  • Nyetir Sendiri Keliling Eropa (1): Bebas Pilih Destinasi, Biaya hanya Seperempat Paket Wisata
©2023 WINDEDE.com | Design: Newspaperly WordPress Theme