Penghitungan suara hasil pemilihan umum presiden putaran dua memang belum berakhir. Namun siapa juaranya sudah hampir dapat ditebak. Pasangan SBY-JK, yang sejak awal diprediksi menang, akhirnya unggul di sebagian besar daerah. Mega-Hasyim, meski didukung koalisi partai besar –bahkan pemenang pemilu legislatif pula– harus rela menyerahkan kursi istana kepada rivalnya.
Ini tentu saja bukan ramalan. Metode quick count alias hitung cepat membuat semua kita bisa segera menyimpulkan siapa pemenang pemilu. Walau kontroversial, metode ini terbukti akurat pada saat pemilu legislatif April lalu dan pilpres putaran pertama pada bulan Juli. Maka, bersiaplah mengucapkan selamat untuk SBY-JK. Setidaknya selamat karena siapa pun mereka berdua, merekalah pasangan yang akan memimpin republik ini sampai 5 tahun yang akan datang. Jangan lupa ucapkan juga selamat untuk Mega. Mungkin inilah saatnya putri sang proklamator berpensiun dan menikmati hari tua.
Saya, seperti posting sebelumnya, akhirnya memilih untuk tidak memilih. Meski begitu bukan berarti cuek saja. Sejak TPS-TPS mulai melakukan penghitungan, saya lumayan sibuk mencari informasi. Dan kesimpulannya jelas; SBY unggul di mana-mana. Saya pun membatin, hari-hari melelahkan yang menyita sangat banyak energi, waktu dan uang, akan berakhir. Mudah-mudahan dengan presiden baru, Indonesia benar-benar dalam perubahan menjadi baik dan maju.
Selamat datang presiden baru. Jangan kau pecundangi kepercayaan rakyat. Jadilah presiden yang baik. Ya, cukup “menjadi baik” saja… karena hanya itu kok satu-satunya harapan kami. Nggak lebih.